Cuit...cuit...cuit...
Burungpun
mulai berkicau di pagi yang cerah ini. Kanna, gadis desa berambut ungu itu
cepat-cepat memakai topinya dan langsung pergi menuju ladang bunga matahari
milik kakeknya. Sambil menanam benih bunga matahari, ia bersenda gurau dengan
Luke, tupai peliharaannya. Ia juga memilki 3 hamster kecil, 2 kucing, beberapa
kelinci, dan seekor kuda poni di rumahnya. Ia sangat sayang sekali pada
binatang dan selalu sabar dalam merawat binatang peliharaannya.
Luke
adalah binatang peliharaan yang paling disayanginya. Luke adalah binatang
pertama yang Kanna pelihara. Dulu, Kanna anak yang benci dengan binatang. Ia
selalu usil dan kasar pada binatang. Ia tidak suka jika ada binatang yang
mendekatinya. Jika ia benar-benar marah, ia akan mengambil sapu dan memukul
kepala binatang itu dengan sapu. Setelah binatang itu lemas, ia akan
mengurungnya dalam kandang sempit dan membiarkannya tidak makan minum. Kakeknya
selalu menegur dan mengingatkannya agar
tidak menyakiti binatang.
Saat
itu, Kakek Kanna sedang sakit. Ia berbaring di tempat tidur. Kakinya lemas dan
ia tidak mampu untuk berjalan. Satu-satunya orang yang dapat membantunya hanya
Kanna, karena mereka hanya tinggal berdua.
Pagi
itu, Kakek menyuruh Kanna untuk mengambil benih bunga matahari di desa
tetangga. Kanna lalu pergi dengan topi kebun kesayangannya dan syal hangat yang
menyelimuti tubuhnya. Setelah mendapatkan benih, Kanna berniat untuk mampir ke
ladangnya. Di tengah perjalanan, hujan tiba-tiba turun deras. Ia langsung
berteduh di gubuk kecil pinggir jalan. Di saat menunggu hujan reda, ia tidak
sengaja melihat sesuatu yang bergerak di belakang semak-semak. Ia penasaran dan
langsung pergi ke semak-semak itu. Saat semak-semak itu dibuka, betapa
terkejutnya ia melihat seekor anak tupai yang terluka parah. Kakinya berdarah
dan ia basah kehujanan.
Saat itu Kanna berniat untuk
tidak mempedulikannya. Karena tupai itu
terus memandanginya, ia jadi merasa iba dan akhirnya hati Kanna luluh. Segera
ia langsung mengambil dan membungkusnya dengan syal agar tidak kedinginan. Ia
berlari menuju rumah sambil mendekapnya dan tidak mempedulikan hujan turun.
Sampai di rumah dengan keadaan basah kuyup, ia lalu mengambil handuk dan
mengeringkan bulunya. Ia lalu mengobati kaki tupai yang
terluka parah. Ia berdoa agar tupai itu tidak mati dan ia berjanji akan terus
merawatnya sampai sembuh.
Dua
minggu setelah kejadian, tupai itu akhirnya sembuh. Ia dapat dapat memanjat dan
berlari dengan cepat. Hati Kanna merasa sangat bahagia. Ia menamai tupai itu
dengan sebutan Luke dan mulai saat itu ia selalu menyayangi binatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar